Wednesday, November 21, 2007

It's Like Coming Home....

2007 is almost over. Counting days....
2 nights ago, i dreamt that i’m coming home to Medan. Back to my once room, and there’s kak wiwik, iir, and kak mimin (though i cant see their face clearly). They looked shocked seeing me back. Wondering what brought me back. I got my old room, and the chair, the bed, the desk, the suitcase are still the same as i left before. Nothing has changed. They look exactly the same. And the white board where i used to write my thoughts is still hanging there. And the big mirror is still hanging next to my bed. Medan map is still stick on the wall on the left of my bed.
O...God..., i miss those things a lot. I miss them a lot. I still cant let go of them. I’m holding on to the thought that somehow i will go back there someday and live the days i used to be. It’s the place i call home for the last four years... it’s where i belong...
In that dream, i feel so relieve..., though i’m stress cuz i dont know what should i do by now. But seeing them..., be around them..., makes me feel safe and comfort. And talking to kak wiwik..., make her laugh, make jokes about her..., tease her...., it’s like making fun to myself.
And i miss kak icha...i miss her a lot. Though we’re no longer under the same roof, but feels like she still sleep there, next to Ongki's bedroom. And i knew (though she never tell) that she misses to come back here, to where she called “the longest place she ever lived in”. i miss her... i can talk about everything to her. I’m not afraid of talking louder and rude cus she never cared about it. I’m not afraid to complain about everything to her. But the worst part is..., i never knew how much she meant to me untill the day i left Medan. Untill the day i cried and knowing in my heart that i may never come back here. I may never breathe this air, i may never step this ground anymore... and even if i ever come back here someday..., she wouldnt even still here. Those people i used to know may no longer live here. They might have gone away by that day... and i'm all alone...

you've been my golden best friend
now with post-demise at hand
i can't go to you for consolation
cause we're off limits during this transition

this grief overwhelms me
it burns in my stomach
and I can't stop bumping into things

I thought we'd be simple together
I thought we'd be happy together
thought we'd be limitless together
I thought we'd be precious together
but I was sadly mistaken

you've been my soulmate and mentor
I remembered you the moment I met you
with you I knew god's face was handsome
with you I suffered an expansion

this loss is numbing me
it pierces my chest
and I can't stop dropping everything

I thought we'd be sexy together
thought we'd be evolving together
I thought we'd have children together
I thought we'd be family together
but I was sadly mistaken

if I had a bill for all the philosophies I shared
if I had a penny for all the possibilities I presented
if I had a dime for every hand thrown up in the air
my wealth would render this no less severe

I thought we'd be genius together
I thought we'd be healing together
I thought we'd be growing together
thought we'd be adventurous together
but I was sadly mistaken

thought we'd be exploring together
thought we'd be inspired together
I thought we'd be flying together
thought we'd be on fire together
but I was sadly mistaken
(Simple Together – Alanis Morisette)

Sunday, September 30, 2007

ZUKO: Karakter paling menarik di AVATAR: The Last Airbender


Karakter yang paling penting dan menarik di avatar (menurutku) adalah Zuko. Well, yang lainnya juga penting tentu saja. Sokka penting karena kalo tanpa dia serial ini jadi garing dan Sokka selalu punya ide yang kadang2 gila namun berhasil. Toph juga penting, dan dia merupakan karakter perempuan favoritku. She’s the first metalbender dan dengan itu wajar kalo dia mengklaim sebagai the greatest earthbender. Selain itu aku suka sifatnya yang cuek dan keras kepala. Katara dan Aang?? Well, menurutku creatornya telah membuat mereka terlalu sempurna dan ini malah membuat mereka menjadi tidak terlalu penting (no offense Kataang...). sebagai superhero yang dijagokan, aang memang ditampilkan sempurna: punya banyak teman yang bisa diandalkan, punya fasilitas (Appa), mempunyai perilaku “anak baik-baik”, serta tidak memiliki cacat. Dan Katara digambarkan sebagai sosok pendamping aang yang feminim dan penuh kasih sayang. Seolah mereka berdua saling melengkapi. Sebagai pecinta superhero yang tak sempurna, aku jadi tidak terlalu suka kataang, karena mereka berdua terlalu sempurna sehingga (aku yakin) tidak ada perkembangan karakter bagi Kataang di serial ini. Coba kalo sosok aang ditampilkan seperti Clark Kent muda di Smallville (labil, hanya punya beberapa orang yang bisa diandalkan, mengalami krisis kepercayaan diri, dan ga bisa bersama Lana) atau Logan/ Wolverine di X-Men (keras kepala dan bad boy), maka sosok aang akan banyak berkembang dan membuat serial ini makin menarik. Walau begitu, tentu saja aku mendukung aang untuk mengalahkan fire lord dan menyelamatkan dunia, whoa...!!!
Zuko merupakan karakter yang menarik meskipun ia merupakan musuh aang, our superhero. Dia mengalami konflik batin sejak kecil, sejak ibunya pergi. dibesarkan di istana membuat ia berpikir bahwa takdirnya adalah menjadi the next fire lord (and he’s completely blinded by it), dan bukannya menjadi pelayan teashop di Ba Sing Se (hahaha...). namun ia diusir ayahnya dan satu-satunya cara untuk kembali ke istana (dan memperoleh kembali statusnya) adalah dengan menangkap avatar. Dalam masa pembuangannya (bersama Iroh, pamannya) dia mengalami banyak hal yang menggoyahkan pendiriannya. Sewaktu ia di Ba Sing Se dan membuka teashop bersama pamannya, ia kelihatan sudah mulai berubah, ia kelihatan sudah merelakan melepas keinginannya untuk menjadi the next fire lord and start a new life in Ba Sing Se. namun semua berubah saat azula memintanya untuk membantunya menangkap avatar. Azula tau bahwa kelemahan zuko adalah obsesinya untuk menangkap avatar dan memperoleh kembali status dan haknya sebagai pangeran fire nation, dan inilah yang digunakan azula untuk memanipulasi zuko. Zuko dgn bodohnya mau mengikuti azula dan mengkhianati pamannya (and bye bye teashop...).
Ya..., menurutku Zuko memang “dumb-dumb idiot” (jgn marah, aku masih fans zuko). Aku geram melihat zuko mengkhianati orang yang setiap saat bersamanya dalam masa pembuangannya, orang yang selalu memberikan nasihat baginya, dan satu-satunya orang yang bisa diandalkan. Apa yang diharapkan dari azula dan ozai? Azula hanya memanfaatkannya (dan zuko tau itu) sebagai pion untuk menjadi fire lady sedangkan ayahnya mana pernah menyayanginya. Dia sendirian di FN, tak ada orang yang bisa dipercaya karena dia udah dicap sebagai sebuah kegagalan oleh ayahnya. Well, now he got all he ever wanted during his banishment. He got the throne and he’s no longer the banished prince. But he confesses to Uncle iroh that he’s not happy with all that and he needs Uncle’s help to make him feel better. Good uncle Iroh..., dont help him, not now. Kupikir Zuko harus dibiarkan sendiri dan menyadari kesalahannya until he reaches the turning point. Iroh tidak akan meninggalkannya dan akan selalu bersama Zuko meski ia kini dipenjara. Kupikir Iroh saat ini sedang “mendengar dan menunggu” layaknya Bumi di Omashu, Irohkan sama bijaksananya dengan Bumi (mungkin Iroh nantinya akan membuka teashop di Omashu, who knows...hehe..). So...., kupikir di book 3 ini karakter zuko akan mengalami perkembangan yang besar. Di Book 2 penonton udah bisa melihat bahwa zuko has a good in him, di chapter 1&2 Book 3 zuko kembali menjadi the evil dan pergolakan batinnya masih terus berlanjut. Wel, masih tersisa 18 episode lagi hingga akhir book 3 dan kita lihat saja bagaimana perkembangan zuko dan siapa yang akan mengalahkan raja api.

Avatar Book 3: Fire Chapter 1& 2

Udah ada yang nonton Chapter 1 & 2 belum? Kalo udah, yuk berbagi cerita…
Di Chapter 1, aku kasian banget liat Aang. Dia merasa bersalah banget karena telah gagal mempertahankan Ba Sing Se dan terpaksa harus menyembunyikan identitasnya untuk sementara waktu (karena dunia mengira dia telah mati) agar dapat merancang taktik untuk melawan raja api. Aang yang dulunya si smiley-face sekarang berubah menjadi sosok yang serius dan bertekad untuk melawan raja api meski sendirian. Dia merasa sangat malu karena gagal menjadi seorang avatar yang seharusnya menjaga kedamaian.
Di kerajaan api, zuko akhirnya bertemu dengan ayahnya yang menyatakan bahwa dia bangga zuko akhirnya berhasil membunuh avatar (padahal sebenarnya azula lah yang membunuh avatar). Zuko lalu datang meng-confront azula untuk mengetahui kenapa ia membohongi ozai mengenai kejadian yang sebenarnya. Azula dengan licik berkata bahwa dia hanya ingin membantu Zuko memperoleh pujian dari ayahnya, dan kalaupun apa yang dikatakannya tidak benar (bila di kemudian hari diketahui bahwa avatar masih hidup) maka zuko-lah yang akan menerima hukuman ayahnya. Azula always lies….

Di chapter 2, aang jadi lebih ceria. Dia masuk ke sekolah fire nation secara tidak sengaja karena memakai pakaian sekolah FN. Wah…, aang seolah memperoleh kembali masa kecilnya yang hilang dulu dan bermain2 dengan teman sekelasnya. Di chapter 2, Sokka bener2 kocak… Karena aang membuat keributan di kelas, maka aang disuruh oleh kepsek untuk membawa ortunya ke sekolah, dan datanglah sokka dan katara yang berpura2 menjadi ortunya Aang. Dan ada adegan2 lain di mana sokka bisa membuat penonton melupakan kesedihan yang dialami aang di Chapter 1. Tapi sayangnya di chapter 2 karakter Toph kurang mendapat porsi.
Namun di Negara api, zuko sedang bimbang. Dia bener2 kacau sejak pamannya dipenjarakan (dan itu semua gara2 dia sendiri). Zuko yakin bahwa avatar masih hidup dan itu artinya posisinya terancam karena kalo sampe Ozai tau bahwa avatar masih hidup maka dialah yang akan menerima hukuman. Zuko lalu datang menemui pamannya di sel penjara, mengeluhkan posisinya yang sulit, serta mengakui bahwa dia memang telah mendapatkan apa yang selalui diinginkannya (harga diri dan pengakuan ayahnya) namun ini tak seperti yang ia bayangkan, dan sekarang ia membutuhkan nasihan pamannya. Namun pamannya hanya diam membisu, lalu zuko marah dan mengatakan bahwa dia bisa menanganinya sendiri tanpa bantuan pamannya. Zuko membanting pintu dan terlihat pamannya meneteskan airmata. Zuko keterlaluan. Aku tau bahwa pamannya telah memaafkannya dan tidak membencinya, namun hatinya terlalu sakit untuk berbicara sehingga respon yang bisa dilakukannya hanyalah menangis. Keterlaluan zuko membuat menghina Iroh hingga iroh menangis. Sebenarnya iroh bisa saja melarikan diri dari penjara Negara api namun dia tak melakukannya krena dia ingin dekat dengan Zuko untuk melindungi zuko. Dan zuko…, waduh.., keterlaluan sekali dia mengkhianati Iroh, orang yang sudah 3 tahun bersamanya melewati masa2nya sebagai “pangeran buangan”.
Well, im still a big fan if zuko but aku ga suka dia memperlakukan pamannya seperti itu. Dia terlalu ceroboh untuk mempercayai azula, dan kenapa juga dia mempercayai azula sedangkan dia tahu bahwa azula always lies??? Ya…, zuko melewati banyak masa sulit, ditinggalkan Ibunya, ditolak-dibenci-diusir ayahnya, dan dimanipulasi adiknya sendiri, namun dia masih saja idiot-idiot-idiot… Buat apa dia mengharapkan penerimaan dari orang yang udah membuangnya, dan dari orang yang ingin membunuhnya sejak ia kecil?? Buat apa dia tetap tinggal di negara api jika dia berada di antara orang2 yang berpihak kepada Azula??? Kenapa juga dia masih mau menjadi boneka wayang azula??? Zuko bodoh, dia mau saja dipanggil “dumb dumb” oleh Azula. Stupid Zuko... you are such a loser...
Well, aku mengharp hubungan zuko-iroh akan membaik. Spekulasiku: keberadaan avatar diketahui Ozai sehingga zuko ditahan. Di dalam penjara, zuko menyesali perbuatannya and this is the turning point of him. Iroh-Zuko lalu melarikan diri namun di tengah pelarian mereka, azula menyerang dan berhasil membunuh iroh, namun Zuko berhasil melarikan diri. Zuko lalu bersumpah untuk membalas kematian pamannya.
Oya, di Chapter 2 ini ada adegan Mai-zuko saat sunset. Uugh..., melihat mereka aku mau bleh..bleh.... well, im sure that he doesnt love mai cus she’s just a distraction.


Tuesday, August 14, 2007

Jason Bourne, The Bourne Trilogy


August 11th, 2007

Aku barusan nonton The Bourne Ultimatum. Keren!!! Aksinya tetap keren. Adegan fighting serta kejar-kejan mobil tetap keren, meski aksi kejar-kejaran mobil lebih seru di Supremacy. Namun menurutku cacatnya terdapat dalam ceritanya. Memang sih aku udah baca di Wikipedia bahwa Ultimatum ini seolah-olah Supremacy yang terpotong, karena memang timeline-nya merupakan sambungan akhir cerita Supremacy, di mana adegan dibuka saat Bourne melarikan diri setelah tabrakan mobil di Moskow. Lalu dia menuju Paris untuk menemui kakaknya Marie dan mengabarkan bahwa Marie telah meninggal ditembak di India (Hiks..sedih…). Lalu dia mulai mencari Simon Ross, seorang wartawan Inggris yang “menjual” cerita tentang Jason Bourne-Treadstone-Black Briar. Dan seterus, dan seterusnya…

Nah cacatnya itu, di Ultimatum ini tetap saja ngga terbongkar tentang “who is the real Jason Bourne (from the past)?”. Padahal itulah yang sangat kutunggu-tunggu. Di akhir ceritanya Jason (atau David Webb, nama aslinya) ingat bahwa dulunya dia seorang soldier yang telah secara sukarela mengikuti proyek Treadstone dan menerima konsekuensi bahwa dia akan kehilangan identitasnya sebagai David Webb. But that’s all. Ngga ada cerita tentang siapa dia di masa lalu sebagai David Webb.

Kalau dibandingkan buku dengan filmnya, ceritanya menyimpang jauh. Di akhir buku pertama (Identity) Jason tau siapa nama aslinya dan bahwa keluarganya (anak dan istrinya) meninggal di Thailand. Tapi di film tidak diceritakan tentang ini. Mungkin juga sih, clue bahwa Jason udah berkeluarga dapat dibaca di film pertama (Identity) ketika ia batal menembak Wombosi karena dilihatnya Wombosi sedang memangku putranya. Perbedaan lainnya adalah dalam tokoh Marie, di buku Marie tidak meninggal dan malah menjadi istri Jason. Tapi di film…, huh…menyedihkan sekali. Marie meninggal di film kedua (Supremacy). Sebenarnya aku berharap Marie muncul kembali di Ultimatum. Skenarionya gini, Marie ditemukan oleh penduduk setempat di India dan berhasil diselamatkan, lalu dia pergi mencari Jason (yang menduga Marie telah meninggal) dan akhirnya mereka bertemu dan bersama-sama mengakhiri cerita ini. Tapi sayangnya malah Nicky Parson yang menggantikan peran Marie di sini. Ah, Nicky ngga bagus mainnya.

Yang menarik dari trilogi The Bourne adalah adegan fightingnya yang ngga seribet James Bond atau Mission Impossible. Manusiawi banget deh adegan fighting-nya. Kalo James Bond figthing memakai gadget yang aneh-aneh, Jason sih apa aja bisa jadi weapon-nya. Di Identity dia Cuma make pena untuk fighting, di Supremacy dia menggunakan majalah yang dilipatnya, sedangkan di Ultimatum dia hanya melawan dengan tangan kosong namun dia berhasil merebut senjata lawannya.

Terus lagi, ngga ada Cewek Bourne layakanya Cewek Bond. Yang ada Cuma Marie yang juga menjadi incaran CIA. Nah, terus lagi yang paling menarik adalah karakter Jason itu sendiri yang beda sama James Bond. Dia seorang agen CIA yang kehilangan ingatannya, berjuang mengetahui siapa dirinya, ingin melarikan diri dari CIA namun malah ia menjadi incaran CIA.

Farewell, Best Friends, Icha, Eka, Fenny, Medan

August 10th, 2007

I cried. God, I don’t know why suddenly I drop the tears. As the bus left and I look at Kak Icha for the last time, I cried. I guess it wasn’t for her only, but for Medan and the people I know. I’ve no idea when I will ever coming back again, this might be the last time I saw Medan. I will miss it.

So now I’ve lost Kak Icha. I’ve lost 3 bestfriends. Eka, Fenny, and Kak Icha. I never that I meant so much for her. I thought we were just good friend, cuz she has lots of close friends at her college and we know each other for a year only, but the message she sent me says that I meant a lot for her. If only I knew earlier, I would treat her more than just a good friend.

Aku sangat menyesal ketika aku kehilangan Eka. Aku tidak memanfaatkan waktu dengannya dengan sebaik-baiknya karena saat itu kupikir kami tidak akan berpisah lama. Kupikir walaupun aku di Medan dan dia di Jambi, kami akan bertemu kembali saat liburan dan lebaran. Dia pasti akan pulang ke Kerinci bersama keluarganya. Tapi ternyata semua tak seperti yang kupikirkan. Dia memang pernah pulang ke Kerinci, but in different circumstance, she came with her husband and her little boy. I didn’t come to see her on her marriage, I wasn’t there when I know she needed to talk with me. Things are completely different now. I miss those days when she used to sleep at mine and we talked all night about the future, school, and (of course) boys…

Fenny, she’s my angel. I felt like i’m complete when she’s around. I don’t need anybody cuz I got her. I remember that we used to escape OM’s class cuz it’s really boring. We used to sit together, going anywhere together. We’ve known each other in our freshman year, but feels like we’ve known each other from long ago. And she left me cuz she was accepted in UNSYIAH in our sophomore year. She left. And (again!), I wasn’t there to watch her left, to say goodbye. I miss her.

Medan, huh…entah kapan aku bisa kembali lagi. Aku sudah di sini selama 4 tahun 1 bulan. Medan sudah seperti kampung halamanku. Aku ingat dulu ketika orangtuaku melarangku untuk kuliah di USU dan memaksaku untuk kuliah di Padang atau Jambi, tapi aku menolak keras. Aku ingin di Medan, aku merasa inilah kesempatanku untuk keluar. Kalau aku di Jambi atau di Padang, itu sama saja dengan di Kerinci, artinya aku masih diintervensi oleh keluargaku sehingga aku tak bisa bebas menentukan hidupku.

Dan aku tak tahu apakah aku akan kembali ke Medan suatu hari nanti, apa aku masih bisa main-main ke pajus, tempat hang-out favoritku.

I’m gonna miss it.

Wednesday, August 8, 2007

Gagal, Menyesal, Moving Out, Maling, TOEFL

August 6th, 2007

Tadi siang aku di-sms abangku, “Kau ngga lulus. Jadi gimana?”. Haha..tiba-tiba saja aku tertawa kecil cuz I don’t know how to define what I felt that moment. Sedih, kecewa, malu, dan cuapek dehh (siang tadi aku kecapekan + gerah banget oleh cuaca yang menyengat). Ku balas sms abangku dengan singkat dan yakin, “well, step to plan B. This year I will pursue other chances while seeking for job here in Medan. But I’m confuse how to tell mom bout this.” Ya, I certainly will be okay if I fail cuz I can heal myself, but what I’m afraid of is what my parents would feel. Ortu-ku berharap banyak padaku, jadi jika aku gagal maka aku akan merasa sangat bersalah. Bagiku gagal bukanlah hal yang besar karena justru dari kegagalan itulah aku banyak belajar. Belajar kekurangan/kekhilafan, belajar bersabar, dan tentunya belajar bersyukur dengan apa yang telah kumiliki. Kegagalan membawa pelajaran hidup berharga, begitulah menurutku. Aku ngga takut gagal. Yang penting aku udah berusaha sebaik-baiknya, menikmati suka-duka “proses”-nya, sehingga aku tidak menyesali diri dan tidak menyalahkan orang lain jika gagal. Aku percaya pada keputusan Allah.

Well, mungkin intinya adalah aku tidak mau menyesali yang telah terjadi. Tidak mau menyalahkan diri sendiri dan tidak mau menyalahkan orang lain atas segala peristiwa kehidupan yang kualami. Oleh sebab itulah aku senantiasa menyiapkan plan B jika plan A gagal. Seperti yang kualami tadi, abangku bilang aku gagal dan otakku seolah terpola langsung mengatakan, “sekarang waktunya menjalankan plan B”. Frankly, aku agak bahagia sewaktu abangku bilang aku gagal, karena itu berarti aku ngga perlu repot packing barang2 yang segudang, dan aku bisa tetap di sini, di Medan, kota paling nyaman. Namun demikian, aku tetap akan pulang kampung untuk menjalankan puasa satu bulan penuh di kampung hingga 2 minggu setelah lebaran. Aku berencana untuk pulang minggu depan, hari rabu mungkin.

Namun setelah kubalas bahwa aku akan menjalankan plan B, abangku sms lagi, “Abang udah bilang sama mama. Kata mama kau packing barang2 sekarang terus pulang kampung sebentar dan langsung berangkat ke Bogor. Yang jelas kau harus udah nyampe di Bogor sebelum Abang ke Papua”. Hah?!?! Apa maksudnya ini??? Aku sms lagi, “Tunggu sebentar, Bang. Ngapain aku ke Bogor? Aku kan ngga lulus”. Tanpa menunggu abangku balas smsku, aku langsung telpon (untung pulsa masih ada ala kadarnya). Katanya aku lulus. Lho???ternyata tadi dia Cuma menggodaku. Alah…hal kayak gini ngga bisa diajak becanda. Katanya dalam minggu ini aku harus udah nyampe di Bogor karena dia belum tau kapan mau berangkat ke Papua. Wah..susah juga nih. Susah packing kalo buru-buru. Kalo memang harus udah nyampe Bogor dalam minggu ini (anggaplah hari minggu), itu berarti aku mesti pulang paling lama hari Rabu dari Medan jadi hari Jumat dini hari nyampe di Kerinci, lalu hari sabtu Malam berangkat dari Kerinci ke Padang, and then hari minggu subuh-subuh nyampe di Padang, siangnya berangkat ke Jakarta dan nyampe di Bogor malam (mungkin). Wau… cuapek deeehhhhhh.. Aku sih maunya berangkat akhir minggu ini, hari jumat atau sabtu atau minggu. Soalnya aku belum say bye-bye sama kawan-kawan. Kemaren tu aku berencana untuk ikut tes TOEFL, namun karena pertengahan hingga akhir Juni aku ikut tim survey ke Asahan-Tg.Balai, jadi pulangnya masih letih sehingga otak ngga bisa diajak berpikir. Otak makin paranoid ketika beberapa hari setelah nyampe di Medan (setelah pulang survey), ada maling “lewat” di kos kami sekitar jam 1-2 dini hari pas mati lampu. Memang malam itu dia Cuma lewat, mungkin malam itu dia mau nyuri tapi karena (mungkin) dia denger masih ada yang belum tidur (karena kawan samping kamarku lagi ngobrol di telpon) jadi dia “batal” nyuri. Malam itu, aku ngga tau bahwa yang lewat itu maling. Karena aku memang denger suara langkah kaki lewat di depan kamarku, tapi kemudian kau berpikir, “ah, itu Resi mau ke kamar mandi”, walau sebenarnya hati kecilku berkata, “itu bukan suara langkah kaki Resi, juga bukan langkah kaki temen kos. Lagian, kok berani kali keluar tengah malam tanpa bawa lilin?”. Karena males menganalisa plus ngantuk kali, aku cuekin instingku. Paginya, saat aku lagi bersih-bersih kamar, aku lihat di pintu letak sepatu-ku kok berubah? Kucing? Ngga mungkin kucing yang ngerubahnya hingga ke posisi sedemikian rupa. Aku mulai curiga. Kutanya Resi apakah dia keluar tadi malam dan menyenggol sepatuku, dia jawab ngga, dan katanya dia denger ada orang lewat tadi malam. Wah…, ternyata maling. Dua malam berikutnya saat mati lampu, maling itu datang lagi. Kali ini udah kami gembok pagar dalam. Dan saat dia lewat (waktu itu jam 11-an, jadi semua belum pada tidur), kami denger dengan jelas langkah kakinya, dan kemudian kami mulai saling sms-an “ada maling, jadi gimana nih?”, nah sialnya saat kami mo mempergoki dia, salah satu Hp temen kosku bunyi (ngga silent) gara-gara sms itu, dan (mungkin pasti) dia denger sehingga tiba-tiba langkah kakinya jadi cepat dan buru-buru turun dengan lompat dari atas balkon lantai 2. Haha…mudah-mudahan patah kakinya. Setelah itu dia ngga datang lagi. Namun tetap aja aku ketakukan kalo sendirian di kos.

Nah, pas otak udah bisa diajak bekerja sekitar minggu ke dua Juli, eh, “perubahan” datang. Ada temanku yang mau beli komputerku. Dengan pertimbangan bahwa aku ingin beli notebook supaya praktis dibawa pergi kemana-mana, akhirnya aku jual. Setelah komputerku, my sweetest friend, pergi…, aku jadi seperti orang bingung. Karena aku ngga bisa nonton lagi (selama ini aku pake TV Tuner)…., jadi aku kesepian sekali. Sedih…. Apalagi di kos lagi sepi karena lagi libur jadi banyak yang masih di kampung. Waduh, it was a tough time. Keadaan jadi makin chaos ketika Hpku hilang, dicuri di kamarku saat aku lagi nyuci piring di kamar mandi (sore habis hujan sekitar jam 4.45). waduh, aku kesal banget sore itu. Sedih? Jelas, tapi kesalnya itu yang dominan. Nekat kali malingnya datang menerobos terus ke lantai dua dan langsung masuk ke kamarku ngambil hp lalu pergi saat aku lagi nyuci piring sebentar di kamar mandi. Wiih…, keki banget. Memang hari itu aku ngga ngunci pintu (dan kos lagi sepi), karena biasanya kami ngga pernah ngunci pintu kalo siang hari. Walhasil, otak yang awalnya udah bisa diajak berdamai, sekarang jadi “ngambek” lagi. Kejadiannya pada minggu ketiga Juli.

Nah, pada awal Agustus, aku udah buat komitmen untuk “bangun” dan (biar bagaimanapun) harus belajar untuk tes TOEFL pada hari Rab, 8 Agustus. Jadi aku harus ngebut belajar. Dua hari yang lalu, aku udah siap belajar dan udah siap untuk ikut ujian, namun gara-gara abangku nyuruh aku cepat datang ke Bogor (dan artinya aku mesti berangkat paling cepat hari Rabu), jadinya aku ngga bisa ikut ujian. Ini baru membuatku sedih. Hiks…

Wednesday, July 4, 2007

Minutes To Midnight (M2M) By Linkin Park: A Review


after concerning the entire tracks of their new album Minutes to Midnight, i come up with a new point of view. I think that this album indicates that they're coming to a new stage or a new phase of their music career. They become more mature now and it's completely different from their previous albums, Hybrid Theory and Meteora (not including their remix albums, Reanimation and Collision Course) which both is like one package cuz both contain the same music style, but this one (M2M) offers a different music style, new concept, and new sound mixed, which is (for me) great. I guess it's way this album receives mixed reviews.
i must say that Chester dominates almost whole tracks, and yes, Mike sings solo in "In Between" and "Hands Held High" but frankly, these doesn't sound good cus they have been famously known for using two separate in (almost) each track and it has become a large part of their music. and i kinda miss to hear Chester and Mike (rapping) sing together in one track just like they used to be.
Well, above all, Linkin Park is amazing. I'm a big fan of Linkin Park since i was 14 (now i turn 21) and i am strongly hope that this band will always exist with no changing or adding player.
Keep a good work, LP... You're the best.

Saturday, June 16, 2007

LINKIN PARK - What I've Done (Minutes to Midnight)


This is the new music video from Linkin Park, my favorite hard rock band ever!! But actually i'm a bit disappointed hearing the entire songs of the album. Cus i think that this one is so much different from their previous album (Meteora and Hybrid Theory). But for me, they absolutely the best alternative band ever on earth!

Sunday, June 10, 2007

One Earth (Under One Roof)

Sejak revolusi industri tahun 1870-an, kegiatan manusia yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) terus meningkat. Kegiatan seperti pembangkitan tenaga listrik, kegiatan industri, penggunaan alat-alat elektronik, dan penggunaan kendaraan bermotor pada akhirnya akan melepaskan sejumlah emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Hal ini berakibat pada meningkatnya jumlah gas rumah kaca (GRK) yang berada di atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas matahari di atmosfer sehingga terjadi pemanasan global. Pemanasan global pada prosesnya akan menyebabkan terjadinya perubahan seperti meningkatnya suhu air laut, yang menyebabkan meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola curah hujan. Perubahan-perubahan ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan iklim.

Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi hangat. Menurut Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu: karbondioksida (CO­­2), dinitro oksida (N2O), metana (CH4), sulfurheksaflorida (SF6), perflorokarbon (PFCs), serta hidroflorokarbon (HFCs).

Gas karbondioksida, dinitro oksida dan metana terutama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, transportasi dan industri. Gas metana juga dihasilkan dari kegiatan pertanian dan peternakan. Sementara untuk 3 jenis GRK yang terakhir, sulfurheksaflorida, perflorokarbon dan hidroflorokarbon dihasilkan dari industri pendingin dan penggunaan aerosol.

Meningkatnya bukti ilmiah akan adanya pengaruh aktivitas manusia terhadap perubahan iklim serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu lingkungan global, menyebabkan isu perubahan iklim menjadi perhatian dalam agenda politik internasional pada tahun 1980-an. Pada tahun 1988, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) mendirikan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah lembaga yang terdiri dari para ilmuwan seluruh dunia yang bertugas meneliti fenomena perubahan iklim serta kemungkinan solusi yang harus dilakukan.

Pada tahun 1990, IPCC menghasilkan laporan pertamanya, First Assesment Report, yang menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan sebuah ancaman serius bagi seluruh dunia dan untuk itu diperlukan adanya kesepakatan global untuk mengatasi ancaman tersebut. Ini menjadi dasar lahirnya Protokol Kyoto pada tanggal 16 Pebruari 2005 yang kini telah diratifiksai 161 negara. Protokol Kyoto merupakan perjanjian internasional untuk melakukan langkah-langkah nyata dan terukur untuk menangani masalah perubahan iklim yang mungkin merupakan masalah lingkungan hidup terbesar yang tengah dihadapi bumi. Berdasarkan Protokol Kyoto, negara-negara maju yang meratifikasi perjanjian ini wajib menurunkan emisi gas rumah kaca mereka namun dengan kewajiban yang berbeda-beda.

IPCC memprediksikan pada tahun 2100 suhu rata-rata bumi akan meningkat hingga 4°C, dan menurut para ahli hal ini akan menyebabkan kepunahan banyak spesies. Ketika suhu terus meningkat, berbagai spesies dan ekosistem di bumi akan terancam kepunahan, musim semakin tidak pasti, badai semakin besar, ledakan penyakit dipastikan akan meningkat seiring dengan naiknya suhu bumi. Penelitian WWF menunjukkan bahwa 33% habitat di bumi terancam, bahkan beberapa tanaman dan hewan telah menghadapi kepunahan. Beruang kutub misalnya, merupakan salah satu spesies yang terancam jika permukaan es Samudera Artic terus mencair secara drastis.

Keprihatinan terhadap seriusnya masalah global akibat peristiwa pemanasan global direspon dunia internasional dengan menetapkan isu pemanasan global sebagai tema Hari Bumi tahun 2006 hingga tahun 2009.

Laporan terbaru IPCC tertanggal 2 Pebruari 2007 memberikan kemungkinan 90% atau “very likely” bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab perubahan iklim. Beberapa penemuan yang tercantum di dalam laporan tersebut antara lain:

  • Telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76°C antara periode 1850 – 2005
  • 11 dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850
  • Telah terjadi kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8mm per tahun antara periode 1961 – 2003
  • Telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis.

Ini merupakan bukti bahwa sesungguhnya perubahan iklim tengah terjadi saat ini. Meskipun perubahan iklim tidak begitu disadari oleh banyak orang, namun pada generasi mendatang dampak perubahan iklim akan sangat terasa. Pakar lingkungan hidup telah mengumpulkan bukti-bukti ilmiah antara lain bahwa pada Juni 1998 di Tibet terjadi gelombang udara panas dengan temperatur berkisar 25°C selama 23 hari, kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara di Kairo pada Agustus 1998 tercatat suhu udara menembus angka 41°C. Pada Agustus 1998 di Sidney Australia terjadi badai besar disertai hujan dengan intensitas 3 kali lebih tinggi dari normal. Sementara di Indonesia, Meksiko dan Spanyol terjadi musim kering berkepanjangan akibat dipicu oleh badai tropis yang berujung pada terbakarnya hutan.

Laporan IPCC juga memberikan proyeksi kondisi di masa depan:

  • Diperkirakan terjadi kenaikan suhu antara 1,8°C – 4°C pada tahun 2100
  • Diperkirakan terjadi kenaikan permukaan air laut antara 0,18m – 0,59m pada tahun 2100

Proyeksi di atas mempertegas kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem seperti kenaikan intensitas curah hujan yang menyebabkan banjir, musim kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan kekeringan, serta perubahan panjang musim yang berdampak pada kehidupan manusia dan spesies lainnya. Di Indonesia sendiri diprediksikan akan terjadi kenaikan permukaan air laut setinggi 60 cm pada tahun 2070 yang akan menjadi ancaman bagi penduduk di daerah pantai karena tempat tinggal mereka terancam banjir serta penghasilan mereka (sebagai nelayan) terancam oleh perubahan gelombang pasang. Krisis air bersih akan terjadi di perkotaan, khususnya Jakarta akibat intrusi air laut. Perubahan iklim juga akan mengakibatkan rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai sehingga Indonesia akan kehilangan sekitar 1.000 km jalan dan 5 pelabuhan laut; meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti penyakit malaria dan demam berdarah dengue; serta menurunnya produktivitas pertanian akibat perubahan suhu dan pola hujan yang tidak tentu.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai individu, kita mempunyai kewajiban menekan tingkat emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer, yang dihasilkan dari kegiatan kita. Langkah nyata yang bisa dilakukan adalah:

1. Hemat Listrik. Penggunaan lampu hemat energi serta peralatan elektronik (AC, TV, radio, dan Komputer) seperlunya saja akan mengurangi konsumsi listrik rumah tangga secara signifikan.

2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi agar dapat menurunkan emisi GRK, atau menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

3. Menanam pohon, karena dapat menyerap emisi GRK.

“Bumi ini bukan warisan untuk anak cucu kita, namun merupakan pinjaman dari anak cucu kita”

Kebohongan HIV/AIDS, Kegagalan Kondom

Kebohongan Asal Virus HIV/AIDS

Selama ini, buku, artikel, maupun leaflet tentang AIDS menyatakan bahwa virus HIV berasal dari simpanse atau kera dari Afrika. Ternyata semua itu hanyalah propaganda dari pihak-pihak tertentu untuk menutupi fakta yang sebenarnya bahwa penyakit AIDS pertama kali ditemukan pada komunitas homoseksual di San Fransisco, Amerika Serikat tahun 1980. Ada pihak-pihak tertentu di Amerika Serikat yang telah memanipulasi informasi ini. Mereka membuat propaganda yang mengatasnamakan penelitian ilmiah bahwa virus HIV/AIDS berasal dari Afrika. Padahal, merebaknya AIDS menunjukkan kebobrokan perilaku sebagian besar warga AS yang tak bisa ditangani pemerintah secara baik.

Kegagalan Kondomisasi di Amerika Serikat

Kenapa dengan kondom?

Kondom masih menularkan HIV/AIDS, karena virus itu bisa menembus pori-pori kondom. Penelitian di Amerika dan Afrika membuktikan hal ini. Di Amerika juga terjadi kegagalan program kondom untuk menanggulangi AIDS karena orang yang memakai kondom masih tertular AIDS. Akhirnya, kondom tak boleh dikampanyekan lagi di Amerika Serikat.

Apa faktanya?

H. Jafe dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau United State of Disease Control (US CDC) menyatakan bahwa kondomisasi yang dilaksanakan sejak 1982 mengalami kegagalan. Evaluasi yang dilakukan tahun 1995 sangat mengejutkan, ternyata kematian akibat AIDS menduduki peringkat pertama, menggeser penyakit jantung dan kanker di Amerika Serikat.

Mengapa terjadi demikian?

Pertama, kampanye kondom makin mendekatkan orang untuk berbuat zina (seks bebas dan pelacuran), karena merasa aman dari bahaya penyakit kelamin termasuk AIDS. Akibatnya, frekuensi perzinaan bertambah. Dengan kata lain, kampanye kondom menjerumuskan orang pada perzinaan, sehingga resiko tertular AIDS semakin besar.

Kedua, kondom memiliki pori-pori dan cacat mikroskopis (pinholes). Kondom memiliki pori-pori 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang, jika meregang pori-pori akan membesar. Kondom juga memiliki 32.000 cacat mikroskopis dan tingkat kebocoran 30%. Sementara itu, ukuran virus HIV 1/250 mikron. Jauh lebih kecil ketimbang pori-pori kondom. Akibatnya, kondom tak 100% aman untuk mencegah AIDS dan penyakit kelamin lainnya.

Karenanya, pakar AIDS dari Harvard AIDS Institute, Amerika Serikat, J. Mann sejak tahun 1995, tak lagi menganjurkan program kondomisasi. Rekomendasi ini diikuti pakar lainnya dan pemerintah Amerika Serikat hingga sekarang. Ironisnya, di negeri kita justru dikampanyekan.

Cara efektif menanggulangi AIDS?

Pertama, tidak melakukan perzinaan (seks bebas, perselingkuhan, pelacuran, homoseksual, dan penyimpanagn psikoseksual lainnya). Kedua, melakukan transfusi darah dan jarum suntik yang tidak tercemar HIV/AIDS.

(Sumber; SABILI No.19 Th.XIV)

Sunday, June 3, 2007

The Secret of Universal Language of Babies

Tadi pagi (2/06) aku nonton Oprah (the best figure in talkshow) di salah satu stasiun TV swasta, dan topiknya sangat menarik: The Secret of Universal Language of Babies, alias Rahasia Bahasa Universal Bayi. Ternyata bayi (usia 0 – 3 bulan) memiliki bahasa yang universal dalam mengkomunikasikan keadaan mereka, tak peduli apa warna kulit maupun suku bangsanya. Mereka menggunkan kata-kata tertentu untuk menyatakan apakah mereka lapar, ngantuk, atau minta ganti popok. Kata-kata tersebut adalah:

“neh” : lapar

“owh” : ngantuk

“eir” : minta ganti popok

“eh” : ingin bersendawa, jadi angkat si bayi ke dada dan tepuk-tepuk dengan lembut punggungnya

“heh” : tak nyaman/ discomfort

Rahasia bahasa bayi ini ditemukan oleh seorang warga Australia bernama Priscillia. Ia mengaku sejak kecil ia sudah mempunyai bakat dalam menerjemahkan suara dan mengingatnya dengan sempurna. Di sekolah ia tidak perlu mencatat saat belajar karena ia dapat mengingat dengan baik apa yang dijelaskan guru. Ketika ia melahirkan dan mengurus bayinya, ia mengaku bahwa ia (entah bagaimana) dapat memahami tangisan bayinya dan merespon berdasarkan instingnya. Hasilnya, bayinya berhenti menangis. Ia lalu mencoba merespon tangisan bayi-bayi lain dan sungguh mengagumkan, bayi-bayi tersebut berhenti menangis setelah Priscillia merespon tangisan mereka.

Luar biasa….

PADI

Aku sedang nonton konser PADI di tv. Salut. Belasan tahun di dunia musik dan mereka tetap seperti dulu. Tetap kompak. Sepi dari gosip. Tak ada tambal sulam personil. Dan mereka betul-betul seperti padi, down to earth. Tidak sombong. Tidak tergoda popularitas. Lirik yang ditawarkan tetap menawan. Sederhana namun penuh makna. Serta permainan gitar Piyu masih memukau. Fadli? Hehe…gaya nyanyinya masih seperti dulu. Cuek, terkesan ogah-ogahan, namun itulah ciri khasnya.

Mahadewi resapkan nilainya…

Mahadewi tercipta untukku

Hati Nurani

“with great power comes great responsibilities”, itulah kata-kata yang diucapkan Paman Ben si Spidy untuk menyadarkan Spidy bahwa setiap orang punya tanggungjawab yang besarnya berbeda-beda tergantung “power” yang dimilikinya. Power it bermacam-macam. Kekuasaan, kedudukan, kekayaan, dan senjata. Yup! Kalo si Spidy punya “power” berupa ketahanan fisik, merayap dan bergelantungan seperti laba-laba, aparat TNI-AL punya “power” senjata. Bedanya, kalo Spidy memanfaatkan powernya untuk menolong orang lain, ironisnya marinir-marinir ini malah menyerang warga Alas Tlogo, Pasuruan dengan membabi-buta.

Kekuasaan cenderung berbanding terbalik dengan hati nurani. Semakin besar kekuasaan, atau kedudukan, atau power apapun yang dimiliki, semakin pudar kemampuan kita mendengar hati nurani. Saat kita hendak berbuat salah atau pelanggaran, hati nurani berbisik mencegah kita berbuat hal-hal buruk. Namun dengan kecongkakan kita dan kekuasaan yang dipegang, manusia sering tergoda untuk mengabaikannya. Sekali, dua kali, dan berkali-kali manusia mengabaikan bisikan nurani. Hingga manusia tuli. Namun hati nurani tak pernah berhenti berbisik, mencegah manusia berbuat kerusakan. Hati nurani tak pernah berhenti mengingatkan manusia, karena hati nurani tak pernah hilang, tak pernah mati selama jantung kita masih berdetak.

Saturday, June 2, 2007

Smallville Part 1


Apa yang menarik dari Smallville selain melihat sosok Lana? Well, banyak. Nampaknya hidup Clark tidak akan pernah lepas dari 3 LL – Lana Lang, Lex Luthor, Lois Lane – baik di masa sekarang maupun di masa depan.

Kupikir, alangkah menyenangkan seandainya aku punya superpower layaknya Clark. Menjadi pahlawan. I guess everybody wants to be a hero. But somehow I know, it’s never be easy being him.

Lana. Bagiku ia merupakan tokoh sentral dalam kisah ini. Tanpa dia, Smallville would be a plain story. Lana – Clark. Kurasa sutradaranya tidak akan mengubah plot bahwa Clark hanya ditakdirkan bersama Lois. Tapi aku cukup puas melihat Lana dan Clark sempat bersama di season 5 walo cuma beberapa episode. He’s not for you, Lana. And I feel sorry for that. Aku sering merasa sutradaranya tidak adil karena menempatkan Lana sebagai tokoh yang lemah, distraught, vulnerable. She gave much but she gets nothing in return. Lana digambarkan sebagai tokoh yang rapuh, dan semakin lama semakin rapuh. Dia merasa orang-orang terdekatnya tak mempercayainya, menyembunyikan sebuah rahasia darinya (rahasia Clark) and she just doesn’t know why. And she’s dying to find the reason. Keadaan ini membuatnya merasa sendiri, kesepian, tak punya pegangan, and I guess she doesn’t even know how to feel cuz she’s been hurted times and times before.

Lex Luthor. The devil. Aku mencoba untuk tidak menganggapnya sebagai penjahat karena aku memahami bagaimana karakternya berkembang. Bagiku, dia hanyalah tokoh yang kesepian, tokoh yang sebenarnya pantas dikasihani. What makes him what he is is just a relief of his past and the people around him. Dalam beberapa hal dia mirip Lana. Dia mengalami krisis kepercayaan yang luar biasa, dia tak mengerti kenapa Clark tidak mempercayainya. Kenapa orang-orang tidak berhenti mengidentikkannya dengan ayahnya, Lionel. Dia dibesarkan untuk tidak mempercayai orang lain (karena bukankah orang yang paling mudah menyakiti kita adalah orang yang paling kita percayai?), ia diajarkan untuk memilih satu dari dua pilihan – menang atau kalah, dan terkadang aku merasa aku juga seperti Lex. Di musim-musim awal Smallville, aku kagum melihat Clark dan Lex bagai saudara. Bahkan Lex pernah berkata kepada Clark, “You are like a brother I never had”. Dan ternyata waktu bisa mengubah segalanya, from friend to foe.

Aku yakin Lex tidak benar-benar mencintai Lana. Lana hanyalah sebuah kompetisi bagi Lex. Lex selalu iri pada Clark, selalu ingin memiliki apa yang dimiliki Clark – keluarga yang hangat, sahabat yang setia, dan…Lana. Lana…, selalu Lana. Dan Lana menempati urutan pertama dalam hidup Clark. That’s why Lex trying hard to get her. It was to hurt Clark, but in the end he just hurt himself deeper.

Di season 6, aku suka episode-episode awal di mana ada Green Arrow (the Modern Robin Hood) a.k.a Oliver Queen. Wuah…, akhirnya Clark punya “kawan”. Aku juga suka saat para tokoh lama muncul kembali. Barn, Cyborg, and Aquaman!!! Barn tetap tampil cuek dan sok pamer. Meski terkesan ceroboh, namun kemunculannya cukup menghibur. Bicara soal tokoh lama, aku sebenarnya ingin sekali melihat sahabat lama Clark di SMU, tapi aku lupa namanya (itu tuh..yang kulit hitam). Menurutku mereka sahabat yang kompak. Wah…, aku jadi ingat masa SMA dulu…